Subscribe to our feed

Pages

Kamis, 17 November 2011

Kamis, 10 Februari 2011

Pengertian Subnetting, Netmask, Network ID, Default Gateway & Broadcast

Subnetting

Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan

Ingat rumus untuk mencari banyak subnet adalah 2 n – 2
N = jumlah bit yang diselubungi


Dan rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah 2 m – 2
M = jumlah bit yang belum diselubungi



Contoh kasus dengan penyelesaian I :

Ip address 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 yang diidentifikasi sebagai kelas B.

Subnet mask : 11111111.11111111.11100000.00000000
3 bit dari octet ke 3 telah digunakan , tingal 5 bit yang belum diselubungi maka banyak kelompok subnet yang bisa dipakai adalah kelipatan 2 5 = 32 (256 – 224 = 32)
32 64 96 128 160 192 224

Jadi Kelompok IP yang bisa digunakan dalah ;

130.200.0.0 - 130.200.31.254  subnet loopback
130.200.32.1 - 130.200.63.254
130.200.64.1 - 130.200.95.254
130.200.96.1 - 130.200.127.254
130.200.128.1 - 130.200.159.254
130.200.160.1 - 130.200.191.254
130.200.192.1 - 130.200.223.254

Contoh kasus dengan penyelesaian II :

Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0 yang termasuk juga kelas B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;

• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address adalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
• Hitung dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.

Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254


Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0

Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan octet ketiga terseluibung dengan angka 224
• Hitung dengan rumus (256-224) =32
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128 160 192

Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ;
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254

Kasus :
misalkan kita menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan subnet mask 255.255.255.240, maka

• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
• Hitung (256 – 240) = 16
• Maka kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224

Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah ;

192.168.81.17 sampai 192.168.81.20
192.168.81.33 sampai 192.168.81.46
192.168.81.49 sampai 192.168.81.62
192.168.81.65 sampai 192.168.81.78
192.168.81.81 sampai 192.168.81.94
192.168.81.97 sampai 192.168.81.110
192.168.81.113 sampai 192.168.81.126
192.168.81.129 sampai 192.168.81.142
192.168.81.145 sampai 192.168.81.158
192.168.81.161 sampai 192.168.81.174
192.168.81.177 sampai 192.168.81.190
192.168.81.193 sampai 192.168.81.206
192.168.81.209 sampai 192.168.81.222
192.168.81.225 sampai 192.168.81.238

Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak kantor cabang dan tiap kantor cabang mempunyai 255 workstation, network address yang tersedia adalah 164.10.0.0, buatlah subnet dengan jumlah subnet yang terbanyak

Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet 3 dan 4 digunakan untuk host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar cukup.

Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255. 255. 254. 0

Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya kelipatan 2 sampai dengan 254.

Jumlah subnet (2 7 – 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya (2 9 - 2 ) = 512 – 2 = 510 host


164.10.0.0 sampai 164.10.1.0  dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
.
.
.
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254

Kasus :

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.

Jumlah subnet adalah 192, berarti 11000000, maka 22 – 2 = 2
Berapa banyak host per subnet, 26 – 2 = 62 host
Hitung subnet yang valid 256 – 192 = 64 subnet, maka terus tambahkan block size sampai angka subnet mask. 64 + 64 = 128. 128 + 64 = 192, yang tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah 64 dan 128.

Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya 192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau 192.168.20.65, host terakhir 126 atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau 192.168.20.127.

Kasus

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.

Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus kelas C

Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.

Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224

Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223

Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.


Kasus :

Di sebuah perusahaan manufacturing yang mempunyai banyak bagian dalam perusahaan tersebut, dimana setiap bagian mempunyai 700 host, network address yang didapat adalah 171.168.10.0, berarti ini kelas B…perhatikan bagaimana jika kita menggunakan kelas C karena kelas C hanya dapat menampung host sebanyak 254 !!!


Classless Inter-Domain Rouitng (CIDR)

Suatu metode yang digunakan oleh ISP untuk mengalokasikan sejumlah alamat pada perusahaan, kerumah seorang pelanggan. ISP menyediakan ukuran blok (block size) tertentu.

Contoh : kita mendapatkan blok IP 192.168.32/28. notasi garis miring atau slash notation (/) berarti berapa bit yang bernilai 1 (contoh diatas adalah /28 berarti ada 28 bit yang bernilai 1).

Nilai maksimum setelah garing adala /32. karena satu byte adalah 8 bit dan terdapat 4 byte dalam sebuah alamat IP (4 x 8 = 32). Namun subnet mask terbesar tanpa melihar class alamatnya adalah hanya /30, karena harus menyimpan paling tidak dua buah bit sebagai bit dan host.

Nilai CIDR

255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255. 255.224.0 /19
255. 255.240.0 /20
255. 255.248.0 /21
255. 255.252.0 /22
255. 255.254.0 /23
255. 255.255.0 /24
255.255. 255.128 /25
255.255. 255.192 /26
255. 255. 255.224 /27
255. 255. 255.240 /28
255. 255. 255.248 /29
255. 255. 255.252 /30




Keterangan : pola yang dimaksudkan adalah pola 128, 192, 224, 240, 248, 252, dan 254
Dimana 128 dalam binary yaitu = 10000000 (1 bit subnet), 192 dalam binary yaitu 11000000 (2 bit binary) dan seterusnya. Maka hafalkan pola 128, 192, 224, 240, 248, 252 dan 254.


Contoh latihan subnetting : alamat class B

Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0

Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga, dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128

Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255

Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat broadcastnya 172.16.127.255


Contoh latihan subnetting : alamat class A

Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0

Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya. (semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan seterusnya sampai 10.254.0.0

Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255

NETMASK/SUBNETMASK

Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.
Pada dunia jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga class yaitu :
1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
2. Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0

Gabungan antara IP dan Netmask inilah pengalamatan komputer dipakai. Kedua hal ini tidak bisa lepas. Jadi penulisan biasanya sbb :

IP : 202.95.151.129
Netmask : 255.255.255.0

Suatu nomor IP kita dengan nomor IP tetangga dianggap satu kelompok (satu jaringan) bila IP dan Netmask kita dikonversi jadi biner dan diANDkan, begitu juga nomor IP tetangga dan Netmask dikonversi jadi biner dan diANDkan, jika kedua hasilnya sama maka satu jaringan. Dan kita bisa berhubungan secara langsung.


Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP yang dibutuhkan adalah netmask. Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada 10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berada pada satu jaringan atau lain jaringan? Maka yang dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan netmask menentukan range jaringan kita.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0-10.252.102.255 sehingga kita bisa secara langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu, jadi 10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam satu jaringan karena semua sama).
Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, misalnya bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di perusahaan tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa alasan maka setiap bagian bisa dibuatkan jaringan lokal sendiri – sendiri dan antar bagian bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu organisasi membutuhkan lebih dari satu jaringan lokal (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :
 Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.
 Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena masalah performanasi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 LAN.
 Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri.

Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting. Pemecehan menggunakan konsep subnetting. Membagi jaringan besar tunggal ke dalam sunet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.

Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1, sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.


Gambar pembentukan subnet

Cara Pembentukan Subnet :

Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range 192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan :

1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255  11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
Dari 255  11111111  jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash 255.255.255.0.
xxx  menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24  192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :

1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0  11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0  11111111.11111111. 11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0  16 bit.
2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer

Alokasi Range IP
1 192.168.1.0 – 192.168.1.31
2 192.168.1.32 – 192.168.1.63
3 192.168.1.64 – 192.168.1.95
4 192.168.1.96 – 192.168.1.127
5 192.168.1.128 – 192.168.1.159
6 192.168.1.160 – 192.168.1.191
7 192.168.1.192 – 192.168.1.223
8 192.168.1.224 – 192.168.1.255

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.


IP ADDRESS

Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut.
Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9

Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet (8 bit)

00000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000
o 1 o 2 o 3 o 4

Ip address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID,
Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya.

Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumahnya

IP address dibagi menjadi kelas yaitu ;


Kelas yang umum digunakan adalah kelas A sampai dengan kelas C.

Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid host id, misalnya kelas A 0 dan 127, kelas B 128 dan 192, kelas C 191 dan 224. ini biasanya digunakan untuk loopback addresss.

Catatan :
• alamat Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya 0 atau 1 karena jika semuanya angka biner 1 : 255.255.255.255 maka alamat tersebut disebut floaded broadcast
• alamat network, digunakan dalam routing untuk menunjukkan pengiriman paket remote network, contohnya 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0

Dari gambar dibawah ini perhatikan kelas A menyediakan jumlah network yang paling sediikit namun menyediakan host id yang paling banyak dikarenakan hanya oktat pertama yang digunakan untuk alamat network bandingkan dengan kelas B dan C.


Untuk mempermudah dalam menentukan kelas mana IP yang kita lihat, perhatikan gambar dibawah ini. Pada saat kita menganalisa suatu alamat IP maka perhatikan octet 8 bit pertamanya.


Pada kelas A : 8 oktet pertama adalah alamat networknya, sedangkan sisanya 24 bits merupakan alamat untuk host yang bisa digunakan.
Jadi admin dapat membuat banyak sekali alamat untuk hostnya, dengan memperhatikan
2 24 – 2 = 16.777.214 host
N ; jumlah bit terakhir dari kelas A
(2) adalah alamat loopback

Pada kelas B : menggunakan 16 bit pertama untuk mengidentifikasikan network sebagai bagian dari address. Dua octet sisanya (16 bits) digunakan untuk alamat host

2 16 – 2 = 65.534

Pada kelas C : menggunakan 24 bit pertama untuk network dan 8 bits sisanya untuk alamat host.

2 8 – 2 = 254


Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID (NetID) dan HOST ID (HostID). Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default

GATEWAY/ROUTER

Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.

DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
Itulah beberapa bahasan awal yang akan mengantar kita ke pembahasan inti selanjutnya.

BROADCAST

Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth/jalur akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk menerima paket : pertama adalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaringan tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Pengertian Subnetting

Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

Dua alasan utama melakukan subnetting:

1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

Subnets

Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.

Rabu, 22 Desember 2010

Abend (Abnormal end) : Penghentian sebuah program atau proses yang tidak normal diakibatkan oleh terjadinya kesalahan input data oleh user atau crash program.

ABI (Application Binary Interface) : Pemafaran spesifikasi perangkat keras dan sistem operasi yang sedang digunakan.

AbiWord : Aplikasi GNOME Office untuk mengolah kata (word processing). AbiWord tergolong dalam salah satu perangkat lunak open source yang dilisensi dengan GNU GPL (General Public License). Karena bisa digunakan sebebas-bebasnya termasuk juga melakukan modifikasi sesuai kebutuhan.

Abort : Perintah untuk membatalkan jalannya suatu program secara paksa dan mengembalikan ke sistem operasi.

Access : Kegiatan mengambil atau menyimpan data dari atau ke memori atau ke disk drive. Accessibillity Cara men-set tombol, suara, tampilan dan lain sebagainya pada sistem operasi Windows.

Access Method : Perangkat lunak yang mengontrol pemindahan data antara penyimpan utama dan peralatan input dan output dalam sebuah sistem.

Access Time : Waktu yang dibutuhkan untuk mengambil atau memasukkan data dari atau ke memori.

Accessories : Pada sistem operasi Windows, accessories adalah program-program tambahan, misalnya Calculator, Notepad, Wordpad, Paint, dll.

Accumulator : Bagian dari arithmetic unit sebuah komputer untuk menyimpan hasil dari perhitungan sementara atau beberapa operasi lain.

Acknowledge : Tanda dari terminal penerima bahwa pengiriman pesan telah sampai tanpa ada kesalahan. Acknowledge berasal dari kata Acknowledgement.

Accoustic Coupler : Alat sejenis modem sederhana untuk mengirim data-data komputer melalui saluran telepon. Alat ini mengubah sinyal biner menjadi sinyal akustik untuk diterima mikrofon telepon, sinyal akustik dari speaker telepon akan diubah menjadi sinyal digital.

ACL (Access Control Unit) : Metode untuk membatasi penggunaan layanan secara selektif yaitu dengan membuat daftar layanan mana yang boleh diakses maupun yang tidak oleh host tertentu.

ACPI (Advanced Configuration Power Interface) : Sebuah teknologi yang memungkinkan sistem operasi mengontrol jumlah daya listrik yang digunakan oleh setiap perangkat yang dipasang pada komputer. Biasanya disediakan agar perangkat tersebut menghemat energi. ACPI ini adalah interface dan ditujukan untuk perangkat lunak dan perangkat keras. Sistem operasi yang mampu melakukan konfigurasi dan power management terhadap sistem, sering disebut dengan Operating System-directed configuration and Power Management (OSPM). ACPI bersama OSPM ini melakukan power management dengan konsep bahwa suatu sistem akan menghemat energi dengan mengubah suatu peralatan yang sedang tidak digunakan oleh sistem ke kondisi yang menggunakan sedikit daya (lowed power state). Konsep ini juga berlaku untuk keseluruhan sistem, membuat keseluruhan sistem berada pada kondisi yang menggunakan sedikit daya (sleeping state). Beberapa sleeping state yang tersedia antara lain : S1 Sleeping State Suatu sleeping state yang bila dibangunkan akan memiliki tingkat penundaan yang rendah. Pada S1 sleeping state tidak ada system context yang hilang, tidak pada prosesor maupun chipset. S2 Sleeping Stat Suatu sleeping state yang bila dibangunkan akan memiliki tingkat penundaan yang rendah seperti halnya S1 sleeping state, hanya saja pada S2 sleeping state ini prosesor context dan system cache context menjadi hilang. Sistem operasi yang akan bertanggung jawab mempertahankan context dari prosesor dan cache tersebut. S3 Sleeping State Suatu sleeping state yang bila dibangunkan akan memiliki tingkat penundaan yang rendah juga, namun semua system context kecuali pada memori utama akan hilang. S3 sleeping state ini sering pula disebut dengan suspend to RAM. S4 Sleeping State Suatu sleeping state yang bila dibangunkan akan memiliki tingkat penundaan yang tinggi (tertinggi yang didukung oleh ACPI) dan memiliki tingkat penggunaan daya yang paling rendah (terendah yang didukung oleh ACPI). Pada S4 sleeping state ini dianggap semua hardware dimatikan, hanya saja context-nya tetap dipertahankan. S4 sleeping state ini sering pula disebut dengan suspend to disk. S5 Sleeping State S5 soft off ini memiliki kesamaan dengan S4 sleeping state, hanya saja sistem operasi tidak menyimpan context apapun

Active Task Button : Tombol perintah yang terletak pada taskbar yang akan muncul jika sebuah perintah harus dieksekusi.

Active : Segala sesuatu yang berhubungan dengan setiap alat atau sistem yang sedang digunakan saat ini.

ActiveX : Lingkungan pemrograman yang dilakukan oleh Microsoft untuk menciptakan sistem yang aktif pada halaman Web, yang juga mendukung Java, JavaScript, Visual Basic dan bahasa-bahasa pemrograman lainnya yang semuannya itu terbatas dan hanya dapat digunakan pada Internet Explorer.

Adapter : Semacam card atau board, misalnya printer adapter.

ADC (Analog/Digital Converter) : Alat yang dipakai untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.

Add-in :

1. Peralatan tambahan yang dipasangkan pada salah satu board yang tersedia.

2. Program-program pendukung yang ditambahkan pada sebuah program aplikasi.

Address : Angka-angka yang menunjukkan lokasi di dalam memori sebagai tempat tersimpannya informasi.

Adobe PageMaker : Perangkat lunak aplikasi yang mengolah data untuk kebutuhan pembuatan desain layout buku, cover untuk majalah, koran, dll. Biasanya dipakai oleh jenis usaha setting komputer untuk keperluan pembuatan kartu undangan, kartu nama, kartu ucapan, kop surat, dan lain sebagainya.

Adobe Photoshop : Perangkat lunak aplikasi yang mengolah data gambar dan grafis untuk kebutuhan printing, desain grafis.

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Lines) : Pengiriman data digital tingkat tinggi di atas jalur line telepon. ADSL merupakan teknologi modulasi yang dikembangkan dengan Discrete Multitone (DMT) yang memungkinkan transmisi data berkecepatan tinggi.Fasilitas ADSL secara simultan menggunakan layanan telepon biasa, ISDN, dan transmisi data berkecepatan tinggi, seperti halnya video. ADSL berbasis DMT nampak sebagai transisi dari kawat tembaga ke kabel fiber masa depan. Hal ini yang menjadikan ADSL lebih ekonomis digunakan untuk kebutuhan telepon lokal perusahaan karena perangkat ADSL mempu menyediakan layanan data berkecepatan tinggi sebelum menggunakan teknologi fiber optics.

Advertiser : Sama artinya dengan Merchant, yaitu pedagang atau perusahaan yang memberikan komisi.

Affiliate Site : Halaman dimana iklan merchant dimasukkan. Kita bisa memasukkan iklan merchant ke sembarang halaman yang ada dalam website, dan letaknya boleh disembarang tempat.

AGP (Accelerated Graphics Port) : Sebuah bus grafik berkecepatan tinggi yang secara langsung menghubungkan kartu grafis dengan memori utama. AGP beroperasi independen dan terpisah dengan PCI bus dan umumnya berjalan pada 66MHz yaitu dua kali kecepatan PCI yang berjalan pada 33MHz. AGP 1x melakukan satu kali transfer per siklus kerja untuk melakukan transfer data maksimum 266 MB per detik. AGP 2x melakukan dua kali transfer data per satu siklus kerja yaitu 533 MB per detik sedangkan AGP 4x melakukan empat kali transfer per satu siklus kerja yaitu 1,06 GB per detik. Sedangkan kecepatan transfer data maksimum pada PCI sendiri adalah 132 MB per detik.

AGPset : Sebuah chipset yang mendukung Accelerated Graphics Port.

AI (Artificial Intelligence) : Ilmu yang mengembangkan komputer supaya dapat bekerja dan berpikir serta mengambil keputusan seperti layaknya manusia.

ALGOL (Algortihmic Oriented Language) : Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan dalam langkah-langkah yang terbatas. Umumnya untuk membuat program-program science.

Aliasing : Suatu efek (Aliasing) yang muncul karena contoh citra atau sinyal dilakukan pada tingkatan yang terlalu rendah. Efek ini menyebabkan area high texture (rapid change) dalam citra terlihat sebagai slow change. Bila aliasing muncul akan sulit untuk mereproduksi contoh citra ke dalam citra asli yang akurat.

Aligment : Dalam jaringan komputer merupakan proses meratakan komponen sebuah sistem terhadap komponen lainnya. Misalnya sinkronisasi waktu komputer dari suatu sistem.

Align : Dari kata alignment, yaitu perintah dalam program pengolah kata untuk meratakan sebuah naskah, apakah rata kiri, kanan, atau tengah.

Allocate : Instruksi untuk meletakkan sebagian memori komputer atau unit lainnya di bawah kontrol program komputer.

Alpha Numeric : Campuran antara karakter dan angka termasuk huruf (A-Z;a-z), tanda baca dan beberapa karakter khusus misalnya @, #, $, *, dan sebagainya.

Alias : Nama kedua sebuah file, umumnya nama kedua lebih pendek dan mudah untuk diingat daripada nama pertama.

ALOHA : Teknik pengawasan akses tingkat menengah untuk media transmisi yang menangani banyak akses. Pengiriman data akan dilakukan kapan saja oleh sebuah stasiun. Pengiriman ini akan diulang apabila mendapat tanggapan NAK (terdapat kesalahan pengiriman) dari stasiun tujuan.

Alt Key : Nama tombol pada keyboard yang terletak di sebelah kanan dan kiri tombol spasi. Tombol ini baru berfungsi apabila ditekan bersamaan dengan tombol lain. Dalam lingkungan Windows, tombol ini bersama dengan huruf tertentu dapat digunakan untuk membuka dan memilih perintah pada menu secara cepat.

ALU (Arithmetic and Logical Unit) : Bagian dari CPU yang berguna untuk memproses data secara logika dan juga data-data yang memerlukan perhitungan. ALU terdiri dari register-register untuk menyimpan informasi.

AM (Amplitudo Modulation) : Jenis modulasi yang menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan keadaan sinyal digital.

AMD760 : Chipset AMD760 adalah chipset AMD untuk prosesor Athlon. Chipset ini terdiri dari dua chip yaitu AMD761 sistem bus controller atau yang dikenal sebagai Northbridge dan AMD 766 peripheral bus controller atau Southbridge. Chipset AMD760 memberikan standar baru pada teknologi memori yang lebih bertenaga yaitu memori DDR PC1600 dan DDR PC 2100 yang memungkinkan performa tinggi pada aplikasi multitasking dan multimedia intensif. Chipset AMD760 mendukung sampai FSB26 MHz dan memori DDR 266MHz dan juga AGP 4x.

AMD760MP : Chipset buatan AMD untuk digunakan bersama prosesor Athlon MP. Terdiri dari dua chip yaitu chip AMD762 sistem bus controller (Northbridge) dan AMD766 peripheral bus controller (Southbridge). Chipset AMD760MP menggunakan teknologi memori DDR dan memungkinkan performa maksimal pada teknologi prosesor x86 pada aplikasi multitasking dan multimedia. Chipset AMD760MP ini mampu mendukung dua prosesor Athlon MP, FSB 266 MHz, memori DDR PC2100, dan AGP 4x serta mendukung PCI 33MHz/32-bit dan 64-bit. AMD761 Chip sistem bus controller yang dikenal juga sebagai Northbridge yang menangani elemen sistem penting yang mempengaruhi performa sistem secara keseluruhan sementara juga mengatasi transfer data ke prosesor. Fitur utama AMD761 sistem controller adalah kemampuan untuk mengontrol prosesor Athlon dengan bus 266MHz, memori DDR 266MHz, AGP 4x, dan bus PCI 33MHz/32-bit.

AMD762 : CHIP sistem bus controller yang dikenal juga sebagai Northbridge yang mendukung prosesor AMD Athlon MP, memori DDR PC2100 hingga kapasitas maksimal 4GB, dan kartu grafis AGP 4x. Semua fitur ini didisain untuk memberikan performa tinggi pada server kelas entry-level ataupun workstation dual processor kelas range sampai high-end. AMD762 memiliki fitur yang mendukung FSB 266MHz, didisain untuk memberikan peningkatan transfer data 33 persen bila dibandingkan dengan prosesor AMD Athlon biasa. Selain itu chip ini juga mampu menangani DDR memori yang mendukung Error Correction Control (ECC) serta PCI 33MHz/32-bit dan 64-bit.

AMI BIOS : Sebuah PC BIOS produksi American Megatrends, Inc.AMI BIOS telah banyak digunakan pada PC desktop.

Amorphous : Sifat tidak dapat memantulkan cahaya. Contohnya, sebuah rewritable optical disk yang dikatakan memiliki spot amorphous state berarti sinar laser tidak dapat dipantulkan melalui lensa itu.

Analog : Bentuk dari komunikasi elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang kontinu, seperti televisi dan radio.

Analog Sinyal : Gelombang elektromagnetik yang sinambung, memiliki kemampuan untuk dipancarkan melalui bermacam-macam media dan jangkauannya jauh lebih besar daripada sinyal digital.

Analog Computer : Jenis komputer yang mengolah data yang besaran-besarannya dinyatakan dengan variabel fisik dari sinyal analog.

Anchor : Area berupa node-node di antara konten yang merupakan source atau tujuan dari sebuah link. Dengan meng-klik mouse pada anchor area, maka pada window akan terbuka link atau source yang dituju. Jadi anchor area ini merupakan semacam highlight. Anchor area ini juga dikenal sebagai span, region, button, atau extent. Berguna agar text dan graphic dapat di-link pada suatu tempat dalam satu dokumen yang sama. Link ini membutuhkan 2 bagian yaitu : Anchor, yang bertujuan untuk menandai suatu text/grafik. Link, bertujuan untuk mengantar ke tempat yang telah di tandai tadi.

AND : Salah satu operator logika dari Aljabar Boolean untuk membandingkan apakah dua variable akan menghasilkan nilai benar (1) atau salah (0) dengan aturan sebagai berikut : 0 AND 0 0 0 AND 1 0 1 AND 0 0 1 AND 1 1

AND Gate : Sirkuit elektronik yang mengerjakan pengolahan data dengan menggunakan operasi AND.

Anonymous FTP : Fasilitas pentransferan file antar situs Internet yang memungkinkan pemakai Internet mengakses file data atau dokumen dari mana saja dalam Internet tanpa harus memasukkan userID dan password.

ANSI : (American National Standards Institute) Lembaga yang menentukan patokan untuk pemrosesan data, memberikan aturan baku dalam menggunakan kode dan bahasa dari suatu bahasa pemrograman.

Answer Back : Kemampuan komputer atau terminal yang dipanggil untuk memberikan identitasnya kepada komputer atau terminal yang memanggilnya.

Anti Aliasing : Suatu teknik yang digunakan untuk menghilangkan efek jaggies pada gambar yang dihasilkan. Dengan menggunakan anti aliasing ini gambar yang dihasilkan akan terlihat lebih mulus, terutama pada garis-garis yang tidak horizontal ataupun vertikal (diagonal).

Anti Virus : Program yang dibuat khusus untuk mendeteksi file di dalam suatu drive apakah terkena virus atau tidak. Program ini sekaligus menghilangkan virus tersebut.

Amplitudo : Tinggi rendahnya tegangan dari sebuah sinyal analog.

Aperture grill : Terdiri dari banyak kawat vertikal. Pada monitor pixel pada layar fosfor diatur dalam bentuk garis vertikal. Ketika pistol eletron melakukan scan pada satu baris, kawat ini mengisolasi pixel yang difokuskan oleh setiap cahaya. Teknik aperture grill mempunyai dua kelebihan bila dibandingkan teknik shadow masking. Pertama, penggunaan kawat memungkinkan lebih banyak energi yang bisa dilalui dari pistol elektron yang akan menghasilkan gambar yang lebih terang. Kedua, resolusi vertikal berpotensi akan lebih besar.

API (Application Programming Interface) : Program aplikasi yang memberikan layanan yang diperlukan oleh suatu sistem, biasanya layanan khusus untuk aplikasi tersebut.

APL ( ADA Programming Language) : Bahasa pemrograman yang dirancang oleh para teoritikus yang dirancang untuk diterapkan pada terminal jarak jauh.

APPC : Kemampuan sebuah protokol SNA untuk mengadakan komunikasi antara beberapa program dalam jaringan tersebut tanpa menyertakan sistem host pada umumnya. Append Perintah dalam aplikasi pengolahan file untuk menambahkan sebuah record baru pada suatu file atau menggabungkan file baru dengan file lama.

Application : Software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word, Ms-Excel.

Application Layers : Lapisan paling atas dari protokol model OSI (Open System Interconnections). Tugasnya mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data/informasi antara pemakai, software aplikasi maupun peralatan dalam sebuah sistem.

Application Program : Program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah khusus, misalnya program penggajian.

Application Interface : Sekumpulan software yang memungkinkan programmer untuk memasuki suatu sistem dan memakai layanan yang disediakan di dalam suatu jaringan.

Application Development Language : Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi dengan cara yang lebih mudah.

Application Package : Paket aplikasi lengkap, terdiri dari program tertentu yang dimasukkan di dalam memori komputernya berikut perangkat keras pendukung yang dibutuhkan (termasuk I/O device).

Application Oriented Language : Bahasa pemrograman yang secara khusus dikembangkan untuk memiliki kemampuan mengubah masalah pemrosesan kompleks menjadi cara yang lebih simple. Dengan menggunakan bahasa ini, programmer tidak perlu lagi menyusun kode untuk melakukan perhitungan-perhitungan yang sulit.

Arbiter : Unit komputer yang bertugas menentukan prioritas beberapa alat input yang semuanya terhubung ke sebuah unit fungsi penyimpan atau fungsi lainnya.

Arcade : Game di komputer yang sederhana dan berbentuk dua dimensi, misalnya Packman.

Archie : Service network yang digunakan untuk menempatkan file-file yang bisa diakses secara umum melalui FTP anonymous.

Architecture : Rancangan dari penyusunan komponen-komponen di dalam komputer.

Archive : Dipakai untuk membuat salinan dari sebuah file backup dengan tujuan melindungi salinan asli dari kerusakan.

Area : Bagian dalam sebuah memori komputer yang ditentukan oleh hardware atau program untuk menangani data khusus.

Argument : Sebuah nilai yang dimasukkan pada suatu rutin atau perintah sebagai pembatas jangkauan pelaksanaan perintah.

ARP (Address Resolution Protocol) : Protokol Internet yang meletakkan alamat Internet ke alamat perangkat keras pada LAN secara terus menerus.

ARPANET : Jaringan komputer yang dikembangkan dengan bantuan Advanced Research Project Agency, merupakan cikal bakal dari Internet.

Array : Dalam bahasa pemrograman. Array adalah sebuah kumpulan yang terdiri dari data-data obyek dengan atribut yang identik.

Ascending : Urutan data dari yang terkecil hingga yang terbesar, misalnya dari A-Z; dari 0-9.

Ascending Sort : Teknik pengurutan dengan cara menyusun data atau informasi dari nilai terendah ke nilai tertinggi.

ASCII (American Standard Code for Information Interchange) : Standar huruf dan tanda baca untuk komputer. ASCII merupakan kode berupa karakter 8 bit berbentuk angka 1 dan 0 untuk mewakili karakter-karakter alpha numerik.

ASIC (Application Specific Integrated Circuit) : Sirkuit terpadu dalam sistem komputer yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

ASP (Active Server Pages) : Bahasa program buatan Microsoft yang memadukan server-side scripting dan HTML untuk membuat sebuah halaman web yang dinamis (dynamic pages).

ASP (Application Service Provider) : Suatu usaha yang menawarkan akses berupa penggunaan aplikasi perangkat lunak kepada pengguna individu maupun perkantoran melalui sarana Internet. Pada dasarnya ASP adalah suatu Independent Software Vendor (ISV) atau ISP yang memanfaatkan Internet sebagai sarana penyampaian sehingga program aplikasinya bisa berfungsi.

Assembler : Program yang berfungsi untuk mengkonversi program dengan bahasa Assembly ke dalam bahasa mesin.

Assembly : Proses penerjemahan program yang ditulis dengan bahasa pemrograman simbol ke dalam bahasa mesin.

Assembly Language : Bahasa pemrograman tingkat rendah yang lebih menyerupai bahasa mesin dalam bentuk yang mudah diingat.

Associative Memory : Teknik pemanggilan data. Data tidak diambil dari memori berdasarkan alamat, namun berdasarkan pola yang ada di dalam data tersebut.

Asynchronous Metode : pengiriman data dengan cara data dikirimkan satu karakter tiap satuan waktu. Sinkronisasi akan dilakukan setiap kali karakter diterima dengan bantuan bit awal dan bit akhir.

Asynchronous Response Mode (ARM) : Salah satu model operasi stasiun sekunder yang didukung oleh BOP (Bit Oriented Protocol). Model ini memungkinkan stasiun sekunder memulai transmisi lebih dahulu tanpa menunggu perintah dari stasiun primer.

AT (Advance Technology) : Jenis komputer yang dikeluarkan perusahaan IBM setelah model XT. Kecepatan AT lebih tinggi daripada XT.

ATA (Advanced Technology Attachment) : Interface standar untuk hardisk dan menggunakan kabel konektor 40-pin. Macam-macam ATA adalah ATA-2, ATA-3, Ultra-ATA, ATA/66, ATA/100 dan yang paling baru ATA/133.

ATCON : Alat yang dipakai dalam lingkungan Novell Netware. Alat ini akan menyediakan informasi tentang stack router Appletalk dan informasi mengenai jaringan Appletalk di Internet.

ATM (Asynchronous Transfer Mode) : Sebuah pengembangan teknologi lanjutan di bidang telekomunikasi, yang menggunakan saklar secara perangkat keras untuk membuat saluran langsung sementara antara dua tujuan, hingga data dapat pindah di kecepatan tinggi. Data dibawa dalam suatu unit dengan panjang tertentu yang disebut cell (1 cell = 53 octet).

ATS (Administrative Terminal System) Sistem yang dikembangkan untuk mempermudah orang yang mengetik untuk menyalin teks. ATS dikembangkan oleh IBM Corp.

Attachment : Fasilitas pada sebuah program e-mail baik program komputer maupun webmail yang dapat digunakan untuk mengirimkan file, atau gambar, yang di ikutsertakan pada e-mail yang akan di kirim.

Attach : Perintah untuk melacak dan memasukkan program ke dalam memori. Pada jaringan komputer berarti perintah untuk memasuki server dalam suatu jaringan.

Attributes : Data yang memuat informasi tentang suatu variabel atau file. Pada jaringan komputer berarti teknik menjelaskan akses dan property file atau direktori dalam sistem penyimpanan.

Audit Trail : Konsep pemeriksaan bertahap dengan cara menelusuri kegiatan-kegiatan lalu yang berpengaruh terhadap suatu perkiraan.

Auto Answer : Kemampuan sebuah modem untuk memberikan tanggapan pada suatu hubungan dengan sistem komputer tanpa campur tangan pengguna.

Auto Call : Kemampuan sebuah modem untuk memanggil atau mengadakan sambungan atas perintah komputer.

AutoCAD : Perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain gambar teknik, khususnya dalam pembuatan gambar desain arsitektur maupun konstruksi. Perangkat lunak ini merupakan salah satu perangkat lunak teknik yang dikeluarkan oleh Autodesk Inc. Kelebihan dari perangkat lunak ini adalah kemampuan untuk pembuatan konstruksi baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.

AutoCAD MAP : Salah satu perangkat lunak Autodesk untuk pemetaan. Kelebihan AutoCAD MAP 2000 adalah dapat melakukan operasi dengan beberapa proyek sekaligus (multiple document interface, MDI) dan pada saat yang sama masih dapat membukan proyek lain dengan sumber data tunggal.

AutoCorrect : Kemampuan program pengolah kata (word processor) untuk mengoreksi kata yang salah ketik dengan kata yang benar namun sebelumnya harus dimasukkan kata-kata tersebut ke dalam daptar yang tersedia.

Auto Dial : Kemampuan sistem komputer untuk langsung memutar nomor telepon tujuan dan modem akan segera bekerja bila telah tersambung.

Autoexec.bat : Autoexec merupakan singkatan dari Automatic Execution, yaitu sebuah file batch yang dibuat untuk menjalankan tugas-tugas tertentu yang diinginkan pengguna secara otomatis saat komputer dihidupkan.

Auto Focus : Suatu alat yang bisa mengatur kamera agar bisa secara otomatis mengatur fokus pada segala sesuatu yang tampak di tengah jendela pembidik, sehingga fotografer tidak perlu mengatur lensa secara manual.

Auto Indexing : Penentuan kata kunci yang dilakukan oleh komputer secara otomatis sebagai indeks masukan sebuah dokumen.

Auto Login : Sebuah fasilitas dalam lingkungan jaringan yang mengatur usaha login seorang pengguna (user).

Autonomous System : Rangkaian sejumlah host dan router di bawah pengawasan seorang authoriti tunggal.

Automatic Programming : Pemrograman secara otomatis untuk mempersiapkan perintah-perintah bahasa mesin dalam penggunaan komputer.

Automatic Programming Tool (APT) : Bahasa komputer yang dipakai untuk mengendalikan peralatan secara numerik.

Automatic Repeat Request (ARQ) : Fasilitas dalam jaringan yang secara otomatis akan meminta kembali pengiriman ulang apabila diketahui ada suatu kesalahan dalam proses transmisi.

Automatic Send and Receive (ASR) : Kemampuan peralatan untuk menerima dan mengirim data tanpa bantuan manusia.

Automatic Stop : Penghentian jalannya program komputer secara otomatis oleh alat pendeteksi karena ditemukannya kesalahan pada proses operasi program tersebut.

Autoplotter : Sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan.

Auto Shapes Kemampuan program pengolah kata untuk membuat teks secara tiga dimensi, kotak tiga dimensi, kotak teks dan lain-lain.

Auto Text : Kemampuan program pengolah kata untuk memasukkan sebuah kata ke dalam tombol keyboard sehingga sebuah kalimat yang panjang dapat ditulis hanya dengan menekan tombol yang berperan sebagai short cut tersebut.

Auxilliary Memory : Memori tambahan di samping memori utama, misalnya disket.

Available on Disk : Menyatakan banyaknya area di dalam disk yang masih kosong dan siap untuk ditempati data.

Jumat, 03 Desember 2010

Pengertian Informasi Teknologi

Pengertian Informasi Teknologi
A. Seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informal.
B. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkatkeras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi
C. teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video.
Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer dengan teknologi komunikasi.
Teknologi computer Adalah teknologi yang berhubungan dengan computer,termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan computer seperti printer,pembaca sisidk jari dan bahkan CD room.

Senin, 08 November 2010



Administrasi Server dalam Jaringan


Bagaimana cara menjadi technical support yang handal, dalam sebuah
perusahaan yang berskala menengah ke bawah ? Seperti yang kita tahu,
perusahaan skala menengah minim akan budget IT, namun banyak juga
perusahaan besar yang tidak menerapkan infrastruktur IT nya dengan baik,
sebagai technical support mungkin kira slalu merasa bingung, tidak ada
masa depan, seperti tukang servis, dan kalimat lainya yang membuat kita
jadi tidak bersemangat untuk bekerja dan berkarir melalui jalur
tersebut.
Jika sekarang dalam situasinya kita menjadi seorang support onsite, pada
sebuah perusahaan, sanggupkah kita menjawab semua ini:

sanggup kah kita menghandle 100PC lebih ?
sanggpukah kita memaintain keseluruhanya ?
sanggupkah kita memaintain server dan aplikasinya ?
jika kita bekerja sendiri atau maksimal 2 orang ?

kalau saya yang di berikan pernyataan seperti itu, saya akan bilang
sanggup, karena saya mengikuti model infrastruktur IT seperti yang ada
di bawah ini, dengan model ini diharapkan seorang teknikal support akan
lepas dari rutinitas nya, dan bisa lebih bereksplorasi untuk memajukan
sistem IT perusahaan, tampa harus terikat dengan rutinitas,
dan meluangkan banyak waktu.

12 hal yang harus kita perhatikan adalah

1. Sentralisasi Aplikasi

Beberapa hal yang patut kita perhatikan untuk membuat sentralisasi
aplikasi ini maksudnya adalah untuk memudahkan client pc memanfaatkan
sumber daya secara bersama-sama misalnya saja antivirus server

Membuat antivirus menjadi tersentral sangatlah baik untuk menghemat
koneksi internet, sehingga, masing masing client pc tidak perlu
mengupdate antivirus / antispywarenya langsung ke internet, cukup
melalui server saja, walaupun begitu kita tidak harus membeli antivirus
server, kita bisa pakai antivirus yang free (spt calmav, avg free, dsb),
hanya saja kita perlu mengetahui skematik cara kerja proses update
antivirus, dan kita bisa membuat batch file yang akan di letakan di
schedule task client pc.

Pada dasarnya, model kerja proses update antivirus itu mirip-mirip, ada
yang def nya terdiri dari 1 file, 1 folder, ada yang beberapa file, ada
yang di zip dsb, sehingga intinya kita hanya perlu mengkopikan definisi
tersebut ke client pc, masalahnya kita perlu mencari tahu file-file apa
saja yang di update oleh antivirus sewaktu dia sedang melakukan proses
update koneksi ke internet, untuk mencari itu, gunakan software untuk
memonitor file (ada banyak freeware di google, ketikan saja “file
monitor” ) jadi, folder def antivirus itu bisa di share melalui
jaringan, dan pc client bisa membuat map langsung ke folder tersebut,
sehingga di pc client jangan lupa untuk memasukan batch file kedalam
schedule task dan atur waktu update client tersebut.

Untuk membuat map / tidak, hanya akan mempermudah proses pembuatan batch
filenya saja, sedangkan untuk proses membuat batch file diperlukan
kemampuan batch dos programming (windows) dan shell (dilinux), untuk
lebih detail nya bisa merujuk ke artikel saya sebelumnya tentang batch
file.

Print Server

Selain itu, kita bisa membuat shared printer juga di server ini baik itu
ke printer langsung ataupun ke pdf server, kita tinggal install
aplikasinya dan share langsung, sehingga ini akan menghemat biaya untuk
membeli print server yang bisa seharja 1 jt-an DHCP dan domain
controller atau kalau komputernya memadai kita bisa buat dhcp server dan
domain, built in di 1 tempat.

2. Data Center

Untuk menghemat spesifikasi komputer dan menjaga keamanan data,
sebaiknya di buat sebuah data center kecil atau bisa disebut juga dengan
NAS ( Network Attach Storage) bentuk NAS ini ber variasi, ada yang built
in, dan ada yang bikin sendiri, kalau mau bikin sendiri sangatlah mudah,
bisa dengan windows ataupun dengan Linux, kalau windows memberikan
kemudahan pengaturan hak akses untuk folder yang langsung terintegrasi
dengan domain controller, begitu juga linux, mungkin kesulitanya
terletak pada saat proses upgrade kita harus meng set mounting drive
baru dan membuat samba lagi kedalam nya.

Untuk membuat NAS ini gunakan saja PC dengan spesifikasi se adanya, dan
di sesuaikan OS nya, kalau pentium 2, bisa pakai LINUX NAS LITE, atau
kalau spesifikasinya lebih memadai dan ada licens windows 2000 bisa
pakai Windows saja.

Spec hardware Rekomendasi saya adalah:

Pentium 3 processor 800 – 1ghz
RAM 256 – 512mb
SATA / PATA Controller Card (pci)
Harddisk sebanyak2 nya (sesuaikan dengan kebutuhan anda)
Ethernet card
Windows 2000
Minimum
Pentium 2
Ram 128
SATA / PATA Controller card (pci)
Harddisk
Ethernet card
Linux NAS LITE

untuk grafis nya, pilih yang ada saja, atau kalau mau mencari di toko,
bisa memilih grafis seken yang paling murah, karna kita tidak
membnutuhkan grafis yang memadai disini, onboard lebih bagus.

sedangkan NAS yang built in sudah mulai banyak dipasarkan, dengan harga
yang tidak begitu mahal, menyediakan berbagai interface USB, LAN, dan
bahkan ada yang Sudah support dengan USB LAN dan FIREWIRE, dan ngga
tanggung tanggung, ada juga yang didalamnya sudah ada disk nya, yang
bisa di upgrade.

biasanya untuk NAS box yang built in ini untuk mengkonfigurasinya
melalui media web interface, core engine nya juga berbasis linux kok,
biasanya di dalamnya sudah ada ftp server, web server, folder access
management, dll, sebelum membeli cek dulu feature yang di butuhkan untuk
ke depanya, supaya tidak menyesal di kemudian hari
Selain itu, jangan letakan mp3 atau file streaming di dalam NAS ini,
karena kinerjanya akan mengalami penurunan disaat banyak yang men
streaming file, dan proses fragmentasi filenya pun akan cepat meningkat,
dan kitapun akan kerepotan nantinya.

Dengan menggunakan model seperti ini, ini akan menghemat disk yang ada
di pc client, kalau kita merakit pc client kita bisa pilih disk yang
20Gb (kalau masih ada), karena untuk data mereka tidak perlu simpan di
pc nya, sentral kan saja, akan lebih mudah. sehingga dengan adanya NAS
ini kita bisa:

menyimpan data dan hak aksesnya berdasarkan seseorang, group, dll Kita
bisa meletakan aplikasi portabel untuk troubleshooting pc Menyimpan
kumpulan driver / update dan patch os terbaru dan kesemuanya itu
tersentral

3. Backup Center

Untuk backup center ini secara fungsional kita harus memilikinya, kita
boleh gunakan NAS kita (limit budget) untuk itu atau kita membuat 1 NAS
lagi yang isinya Backup data, Backup ini bisa juga di gunakan untuk
membackup NAS yang sudah ada sebelumnya, maklum saja, kalau NAS nya
berbasis Linux, dan di map oleh windows, pada saat terkena virus ini
akan membahayakan data yang ada didalam NAS tersebut, jadi walau
bagaimanapun backup ini sangat berperan penting.

selain itu, data internal client pc pun butuh di backup, semisalnya
tidak tertolong lagi dan harus di reformat, misalnya data outlook,
profile, favorite, dsb, jadi kebutuhan backup ini sangatlah penting
untuk kelangsungan kerja ruang lingkup sistem.
jadi dapat disimpulkan fungsi utama dari backup ini adalah:

Untuk membackup image. Image adalah replika sebuah partisi yang di
kompress kedalam 1 file, Maksudnya adalah,
buatlah sebuah image dari sebuah komputer yang baru di fresh install,
masukan semua default software yang ada beserta konfigurasi nya, sebagai
contoh:

install lah pc baru yang kosong dengan aplikasi berikut

drivers
office
antivirus
antispyware
codec
printer
image viewer
pdf viewer
win-amp
firefox browser + plugin
VNC Server
ip Identify tools

konfiguration file (misalnya, batch file untuk update antivirus, untuk
backup data, untuk map network drive, dan lainya)
lalu, gunakan norton ghost, untuk membuat image pada partisi tersebut,
untuk proses pembuatanya bisa gunakan minipe windows live cd, nah
nantinya file image itu dapat disimpan di dalam backup drive, dan pada
saat ada pc yang komputernya tidak tertolong lagi, kita dapat
mengembalikan pc dengan waktu yang sangat cepat tampa harus menginstall
ulang, tentunya untuk memudahkan proses restorasi OS yang sudah rusak
namun untuk itu kita harus membuat ftp server pada backup drive untuk
memudahkan proses transfer file image ke komputer yang akan di restore.

Untuk membackup file-file konfigurasi

File-file penting user yang akan di reinstall ulang pc nya dapat
disimpan disini batch, library, outlook pst, addressbook, favorite, dll.
Untuk memabackup NAS Sebelumnya walau bagaimanapun data center adalah
aset data yang harus di lindungi, karena semua user datanya tersimpan di
dalam data center, sehingga backup NAS itu sendiri pun diperlukan, jika
masing masing NAS (Data center dan Backup) terdapat service ftp di
dalamnya kita bisa menggunakan FTP Synchronizer untuk membackup kedua
server tersebut, atau dengan bacth file hanya dalam hitungan klik

4. Remote System

Remote system akan sangat bermanfaat bagi para teknikal support yang
memiliki klien pc yang agak banyak, ini akan menghindari masalah mondar
mandir yang mungkin akan menjadi keluhan pada it tech support, sehingga
untuk itu dengan adanya VNC server kita tinggal meremote pc client yang
bermasalah, tampa harus mengunjungi pc tersebut,
sungguh penghematan energi yang baik.

Kita tinggal menerima telepon, mendengar keluhan, dan meminta ip
addressnya berapa (jgn lupa meletakan program untuk menampilkan ip
address di systray untuk memudahkan) dan kita tinggal kirim koneksi vnc
ke user dan nanti nya user tersebut akan menerima popup akses untuk
permintaan akses koneksi (hal ini patut di lakukan agar user merasa aman
kalau pc nya tidak di remote secara silent), setelah di terima kita siap
memperbaiki masalah.

Untuk beberapa hal yang ridak bisa di remote barulah mau tidak mau kita
harus datang ke onsite nya, untuk melihat masalahnya, misalnya tidak mau
boot, blank screen, dan hardware error

5. Report dan Dokumentasi

Setiap kasus yang / problem, baik atau yang sudah di selesaikan maupun
yang belum, kita harus membuat laporanya, dan tindakanya, hal ini sangat
penting untuk atasan kita, kalau kita kerja dengan baik dan ada
laporanya. Selain itu, jika ingin lebih baik lagi, terapkan lah sistem
ticketing untuk pekerjaan kita, sehingga hal ini memudahkan kita untuk
membuat laporan laporan masalah dan kerusakan, namun untuk membuat
sistem ini di perlukan web server apache, php dan
mysql, kita bisa menggunakan server kita sebelumnya yang sudah ada untuk
aplikasi ini, karena banyak sekali aplikasi ticketing yang beredar di
sourceforge.net yang gratis dan bisa di gunakan dan di manfaatkan, yang
di dalamnya sudah mencakup knowledbase ticket sistem, user profuile dan
lainya, dan aplikasi ini kebanyakan berbasis web. Untuk server nya,
secara instan bisa di install lewat windows dengan menggunakan xaamp
atau appserv, begitu juga di linux.

Apa kegunaan ticketing ini ? maksud dari ticketing adalah sebuah tiket (
tapi bukan tiket perjalanan ) yang di dalamnya menjelaskan status
mengenai pekerjaan kita, dalam tiket tersebut terdapat dekripsi masalah
yang kita hadapi, status nya bagaimana, pending, resolve, new, cancel
ataupun close, sehingga dengan web base tiketing sistem ini, user bisa
lihat antrian nya, status masalahnya sampai dimana, kapan selsai nya,
apa saja yang akan dikerjakan oleh IT berikutnya, progressnya gimana,
sehingga IT tidak akan terkesan ngga kerja, dan laporan nya pun akan
jelas.

Jika tidak memungkinkan (atau terlalu rumit untuk dilaksanakan), kita
bisa buat ticketing sendiri, dalam excel misalnya, dan kita bisa letakan
di dalam NAS dimana akses nya untuk user lain hanya bisa Read saja, dan
untuk memudahkan user tersebut, letakan saja shortcut di desktop yang
akan mengarah ke NAS untuk melihat status tiket excel kita.

Untuk hal hal yang memerlukan persetujuan atasan, misalnya saja
penambahan harddisk, kalau ticket berbasis web sangatlah mudah, kita
tinggal mengirimkan status tiket web ke atasan kita untuk di approve via
e-mail, sedangkan jika menggunakan ticketing excel, kita bisa
mengirimkan e-mail dengan memberi links yang langsung mengarah ke ticket
yang
harus di approve oleh bos kita, dengan mereply e-mail kita.

Sehingga dengan demikian sistem laporan kita akan menjadi bagus dan
rapih. selain tiketing, kita juga harus mendokumentasi, dokumentasi ini
di Indonesia adalah hal yang paling buruk dan banyak orang yang malas
dengan mendokumentasi / men data. Yang harus kita dokumentasi adalah,
masalah, jenis jenis masalah, dan cara menanganinya (kalau sudah di
tangani) kita bisa simpan dixcel lagi, atau kalau dengan menggunakan
sistem tiketing sudah ada di dalamnya langsung (jadi kita tidak perlu
mengisi 2x), selain itu kita juga harus mendokumentasi konfigurasi
sistem yang ada di kantor, mulai dari ip address, server, username
tujuanya adalah, jika suatu saat kita tidak ada, ( cuti ) kita tidak
akan di ganggu oleh telpon kantor, selain itu, jika kita men train
karyawan baru, anggap lah tidak memadai skillnya, kita bisa berikan
dokumentasi itu padanya untuk di pelajari atau jadi bahan acuan.

beberapa field standar tiketing excel adalah:

No kasus
IP address
Nama
Problem
Status
Keterangan

sedangkan untuk dokumentasi nya

No dok
Problem
Solve
Keterangan

kita bisa update tiap bulan sebagai laporan hasil kerja kita kepada
atasan. jika lebih kreatif, silahkan di kembangkan di excel dengan lebih
baik, jika perlu di ms access.

6. Software Management

Untuk mengatur pc agar seragam kita harus mem pack software software
yang kita beli dengan baik, kita bisa meletakan software software
tersebut kedalam data center kita, dan sebaiknya gunakanlah software
yang sudah legal, atau setidaknya usahakan lah untuk menggunakan
software yang free dahulu. Kita harus menentukan software apa apa saja
yang akan di butuhkan oleh user standart misalnya saja office, 7zip,
winamp, avg free, ms framework, ip tools, vnc, firefox, acrobat reader
dsb

Sehingga setiap client akan memiliki keseragaman sistem. dan untuk
software yang sudah kita lisensi, simpanlah kedalam bagian report dan
dokumentasi, mengenai register nya, product code nya,dll nya, sehingga
data kita akan menjadi rapih dan teratur.

Jika user meminta software tertentu kita bisa install kan lewat VNC
Rekomendasi saya untuk Standar Office software adalah

Windows.
Office
Acrobat reader
antivirus
antispyware
image viewer
codec
VNC server
ip systray tools
YM
Firefox
Set Auto IP (dhcp)
Set Auto Update antivirus dan antispy to server (batch to schedule task)
Set Auto scan interval (batch to schedule task)
Set AutoBackup UserProfile (batch to schedule task)
Set Auto Map Network Drive Printer (batch)
Set Join Domain
Set to print server (batch)
Set to print PDF Server (batch)
that’s it, make as image, and deploy to all pc.

7. Live CD

Terkadang live cd sangat kita butuhkan untuk menangani kasus OS yang
bermasalah misalnya tidak mau boot, sehingga kita harus merestore OS
tersebut, atau mengscan antivirus, atau juga membackup, untuk proses
semacam itu kita bisa gunakan linux Live cd, atau windows live cd.

Live cd adalah sebuah cd yang memungkinkan kita untuk merunning OS yang
berasal dari CD, CD tersebut secara fisik akan membuat sebuah ram drive
dan menempatkan sebagian data penting nya kedalam ramdrivenya dan kita
bisa merunning OS dari CD tersebut tampa adanya OS kita, di dalamnya
biasanya tedapat banyak utility yang sangat
berguna untuk troubleshooting.

Gunakanlah minipe MAS Edition, ataupun Linux Live CD untuk hal ini, akan
sangat membantu kita.

Jika komputer client tidak dilengkapi dengan cd rom, kita bisa
memindahkan live cd kita kedalam usb flashdisk 512-1gb dan kita bisa mem
boot melalui usb itu (untung untung motherboardnya bisa boot via usb)

8. Portable Apps Software

Ada banyak aplikasi portable yang bisa kita manfaatkan untuk
mentroubleshoot masalah, software portable ini bisa kita simpan di NAS
kita, dengan begitu, jika kita harus ke onsite, dan membutuhkan software
khusus kita tidak harus membawa cd program atau usb yang berisi program,
cukup bawa akses portable software tersebut dari jaringan dan semuanya
selesai, beberapa aplikasi portable yang ada seperti contoh

IP-Tools_SFX
Network Scanner
Angry IP scanner
AdapterWatch
xp-AntiSpy
HDDlife portable
Norton Disk Doctor portable
Ultimate MBRGUI
Sysinternals Process Explorer
dst

jika ingin mencari portable software, ketikan saja “portable software”
ke google, banyak sekali aplikasi yang dijadikan software, jika tidak
menemukanya, silahkan e-mail ke saya, saya akan upload kan server saya
secara cuma cuma

9. Automation

Untuk menghindari proses yang sama berulang ulang, silahkan buat
automatisasinya, hal ini akan menghindarkan kita dari proses rutinitas
yang akan membuat kita bosan dengan pekerjaan kita yang berulang ulang,
misalnya saja

update antivirus,
update anti spy
backup NAS ke Backup Drive
backup data user ke backup drive
memberi folder akses
membuat user baru
setting ip network
auto shutdown pc client
dan hal kecil lainya

Semuanya bisa dilakukan secara otomatis melalui batch file windows xp
atau shell scripting di linux, mengenai batch file windows xp, dapat di
pelajari di tutorial saya sebelumnya tentang batch file.

Kalau semuanya bisa dilakukan dengan 2x, bayangkan, begitu mudah nya
kita mengelola ruang lingkup sistem komputer kita.

10. Spare Device

Hal ini banyak yang di abaikan banyak perusahaan, tidak mau menyimpan
spare device, kebanyakan perusahaan lebih memilih menunggu device yang
rusak dan menunggu proses order dulu untuk menyelesaikanya, hal ini
menyebabkan user kehilangan waktu kerja dan user akan mengalami kerugian
efisiensi kerja, sehingga untuk itu seorang it technicall support
seharusnya menyimpan beberapa spare peralatan untuk mengganti device
yang tiba tiba mengalami kerusakan sehingga akan menghilangkan downtime
kerja user.

Beberapa peralatan yang biasanya harus di spare untuk pc client yang
rakitan:

Harddisk
RAM
Ethernet card
PowerSupply
dan VGA

Dan atur aja untuk jumlahnya masing masing, dan sekali lagi, semuanya
terdata dan terdokumentasi.

11. R&D

Dengan menggunakan Virtual Server

Kira kira itulah yang media yang tepat untuk seorang teknikal support,
dengan memiliki komputer dengan spek yang canggih ( ram, prosesor, dan
harddisk yang besar ) memungkinkan kita untuk mengadakan research
mengenai kebuthan kebutuhan yang kira kira nantinya akan di butuhkan
untuk masa mendatang, karena walau bagaimanapun, perusahaan itu sudah
seharusnya berkembang, bersamaan dengan berkembanganya perusahaan
berkembang juga infrastruktur IT dari yang sederhana menjadi yang lebih
kompleks lagi.

Dengan adanya virtual server, kita bisa melakukan test server, bisa
melakukan test konfigurasi, test software, dan lainya, tampa harus
mengganggu infrastruktur yang sudah kita buat sebelumnya, sehingga
pekerjaan kita akan lebih nyaman dan lebih baik, dan kemampuan kita pun
akan selalu ter update karena kita selalu memilki media untuk
bereksperimen.

Walaupun ini hanya eksperimen bukan berarti kita tidak mencantumkanya
kedalam laporan, ini pun harus di buat, sebagai prestasi dari apa yang
sudah kita developmen kan selama ini.

12. Internet gateway

Khusus untuk internet gateway, kita bisa menggunakan router khusus atau
server khusus (bergantung dari koneksi ke luar nya apa), salah satu
model internet gateway yang baik adalah filter lah port yang tidak di
gunakan, gunakan saja port port yang sudah di tentukan, sehingga
memudahkan kita untuk mengatur komputer user kita untuk terhindar dari
trojan, spyware, dan program program penyusup lainya, sehingga dengan
memfilter port akan meningkat kan kemanan sistem jaringan di perusahaan
kita.

Beberapa port yang biasanya di buka adalah

http
https
ssh
YM
pop
smtp
dan port lainya

Kita bisa menggunakan linux untuk router, atau kita bisa gunakan windows juga, semua itu bergantung dari kita, mana yang mudah untuk kita konfigurasi gunakanlah hal itu Dengan Mengimplementasikan model semacam ini, beban kerja teknikal support akan lebih ringan, lebih banyak waktu untuk membuat report, lebih banyak waktu untuk melakukan riset, lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang lebih penting dengan meng automatisasi rutinitas, semoga membantu.

router

Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network yang berbeda. Menempati layer 3 pada sistem layering OSI ( network) sehingga memiliki kemampuan routing atau pengalamatan paket data baik secara static atau dinamik.

Sebuah komputer atau paket software yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua atau lebih network yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang melewatinya dan memutuskan rute yang harus digunakan oleh paket data tersebut untuk sampai ke tujuan.

 
Photography Templates | Slideshow Software

ShoutMix chat widget